Minuman Bersoda Memang Enak, Tapi Tahukah Anda Bahaya Dibaliknya?

soft drinks soda

Penulis: Justin Nylund

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh: Dikky Satia

 

Terdapat peningkatan kekhawatiran dalam komunitas medis dan ilmiah mengenai efek bahaya yang ditimbulkan dari minuman ringan yang terkarbonasi alias soda. Minuman ringan telah beredar selama lebih dari seratus tahun, namun efeknya yang merusak kesehatan masih belum dikenal secara meluas. Artikel ini akan mendiskusikan banyaknya efek negatif beserta masalah yang ditimbulkan berkenaan konsumsi minuman bersoda.

 

Peningkatan Konsumsi Minuman Bersoda di Masyarakat

The National Soft Drink Association mengatakan bahwa rata-rata orang Amerika mengkonsumsi lebih dari 18 liter minuman bersoda setiap tahunnya. Anak-anak mengkonsumsi lebih banyak minuman berkarbonasi dibandingkan orang dewasa. Rata-rata pemuda berumur 12 hingga 29 tahun mengkonsumsi lebih dari 600 liter minuman bersoda dalam setahun. Studi menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki dalam grup ini merupakan konsumen terbesar dari minuman bersoda.

soda obesitas

Banyak dari kaum pria ini menerima lebih dari 10 persen total kalori hariannya berasal dari minuman bersoda. Salah satu alasan timbulnya kekhawatiran dari banyaknya permasalahan yang timbul akibat minum minuman bersoda semata-mata berasal dari naiknya tingkat konsumsi minuman ringan berkarbonasi ini.

50 tahun yang lalu rata-rata jumlah sajian soft drinks sekitar 6 ons perbotol (sekitar 200 ml). Hari ini, soft drinks dijual dalam volume 20 ons per botol (sekitar 600 ml) dan dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak dikarenakan terdapat soft drinks berukuran yang lebih besar dijual di toko-toko maupun restoran. Peningkatan konsumsi soft drinks bukanlah hal yang mengejutkan karena perusahaan manufaktur pembuat soft drinks telah menghabiskan milyaran dollar untuk beriklan demi menarik lebih banyak konsumen untuk meningkatkan konsumsi produk mereka.

 

Resiko Yang Ditimbulkan Dari Minuman Bersoda

Studi ilmiah menunjukkan bagaimana meski hanya konsumsi kecil-kecilan sebanyak 1 atau 2 gelas minuman bersoda perhari dapat meningkatkan timbulnya berbagai resiko penyakit dan masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan tersebut diantaranya adalah obesitas, diabetes, gigi keropos, osteoporosis, defisiensi nutrisi, penyakit jantung, dan banyak kelainan neurological (yang berhubungan dengan sistem saraf) lainnya.

soda gigi keropos

Telah diketahui secara umum bahwa meski soft drinks mengandung sejumlah besar kalori dan hampir tak ada kandungan nutrisi, hal ini diperkenalkan sebagai "tanpa kalori". soft drinks sendiri merupakan air yang difiltrasi dengan kandungan diet cola yang mendekati 100%. Kebanyakan dari kalori yang terkandung di dalam soft drinks berasal dari gula yang dimurnikan, dan sama sekali tak ada komponen nutrisi yang menguntungkan bagi tubuh yang terdapat di dalam soft drinks.

Dr. Charles Best, penemu insulin, mengatakan bahwa anak mudah yang terlalu banyak mengkonsumsi soft drinks memiliki penyakit cirrhosis pada liver / hati yang sejenis dengan yang diderita oleh pecandu alkohol kronis. Tak ada cara untuk menyembuhkan cirrhosis pada liver kecuali menerima liver yang baru melalui program transplantasi.

Masalah umum yang diasosiasikan dengan konsumsi sejumlah besar soft drinks adalah meningkatnya kadar asam di seluruh tubuh. Semua jenis soft drinks bersifat sangat asam, namun dark colas seperti 2 merk minuman bersoda paling terkenal di seluruh dunia, bersifat lebih asam lagi. William Frazier, seorang Professor di bidang Kesehatan Publik dari North Carolina mengatakan,

"Untuk menetralisir segelas minuman bersoda, dibutuhkan sebanyak 32 gelas air alkali dengan pH yang tinggi."

Banyak dokter yang percaya bahwa terdapat korelasi antara peningkatan kadar asam pada tubuh dengan meningkatnya resiko terkena penyakit. Hal ini termanifestasi dalam sebuah cara yang sangat menyakitkan ketika seseorang mulai terkena Gastronomic Distress (Gastrointestinal / GI) alias bebagai penyakit akibat permasalahan pada saluran cerna seperti maag, heartburn, indigestion/dyspepsia, perut kembung dan konstipasi. 

Gastronomic distress mengakibatkan terjadinya inflamasi / peradangan di dalam perut serta erosi pada garis lambung. Hal ini ditandai dengan rasa sakit yang luar biasa di dalam perut. Gejala ini diakibatkan oleh kafein dan asam yang ditemukan dalam soft drinks seperti: acetic, fumaric, gluconic dan phosphoric acids. Kombinasi dan kekuatan dari sifat asam ini sedemikian kuatnya sehingga ketika saluran air di rumah anda tersumbat, seorang tukang ledeng akan menggunakan soft drinks ini untuk melancarkannya, atau jika aki mobil terkorosi, seseorang dapat menggunakan soft drinks untuk menangani masalah korosi.

Perut / lambung mempertahankan keseimbangan asam basa yang tak berbeda jauh yang dapat dengan mudah menjadi hilang keseimbangan akibat konsumsi soft drinks dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan kondisi asam yang konstan. Peningkatan level asam yang terus menerus akan mengakibatkan erosi pada garis lambung, yang akan sangat menyakitkan dan menganggu proses pencernaan yang normal. Selain itu phosphorous yang ditemukan dalam desis dan gelembung yang dikeluarkan oleh minuman bersoda akan bertempur dengan hydrochloric acid di dalam lambung dan mengakibatkan lambung menjadi tidak efektif bekerja. Ketika lambung tidak dapat mencerna makanan, orang tersebut akan menderita gangguan pencernaan, perut bergas, ataupun kembung. Karbon dioksida merupakan produk limbah yang dikeluarkan oleh manusia dan dapat menjadi berbahaya ketika dicerna.

 

Resiko Terkena Kanker dan Osteoporosis

kanker

Dr. Francisco Contraries, seorang peneliti kanker, mempercayai bahwa, "kanker diibaratkan seperti sel tanaman; ia tak dapat hidup di dalam lingkungan yang kaya oksigen." Soft drinks mengurangi kadar oksigen di dalam tubuh manusia sehingga meningkatkan resiko kanker. Sebuah efek yang sangat serius berkenaan dengan soft drinks pada kesehatan tubuh manusia adalah korelasi antara konsumsi soft drinks dengan meningkatnya resiko patah tulang dan osteoporosis. Sejumlah besar gula, gelembung yang ditimbulkan oleh karbon dioksida, dan phosphoric acid (asam fosfor) yang ditemukan dalam soft drinks membuang mineral-mineral nutrisi dari tulang sehingga tulang akan menjadi lemah dan pada akhirnya resiko untuk terjadinya patah tulangpun menjadi lebih tinggi. Hal ini diakibatkan oleh phosphoric acid menganggu rasio calcium-phosphorous, yang akan melarutkan kasium dari tulang.

Penulis: Justin Nylund, diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh: Dikky Satia.

 

Kesimpulan

Sudah jelas bahwa minum minuman bersoda yang bersifat asam tidaklah baik bagi tubuh. Bagaimanapun juga, air putih tetap yang terbaik untuk dikonsumsi oleh tubuh jika anda peduli dengan kesehatan anda.

Minum air putih yang berkualitas baik seperti Kangen Water yang bersifat alkali sangatlah baik untuk menetralisir sifat asam berlebih serta menjaga buffer alkali di dalam tubuh tetap tercukupi.

Jika anda memiliki pertanyaan seputar Kangen Water dan ingin melakukan pembelian mesin Kangen Water yang original, hubungi kami segera pada kontak yang tersedia, kami siap membantu anda! Kangen Water Gorontalo siap memproses order mesin Kangen Water untuk area Gorontalo demikian juga untuk kota-kota lain di seluruh Indonesia. Chat kami pada nomor WA yang tersedia sekarang juga.

Salam, Mesin Ionisasi Air, Mesin Kangen Water Indonesia - Change Your Water, Change Your Life!