air alkali la times

 

Ramuan Sederhana yang Disebut "Cairan Ajaib"

Penulis: Marla Dickerson
Sumber: L.A Times
Tanggal Penulisan: 23 Februari 2009
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh: Dikky Satia

 

Ia merupakan penghilang lemak pada peralatan dapur. Ia merupakan pembersih jendela. Ia menyembuhkan penyakit athlete's foot. Oh ya, dan anda juga dapat meminumnya.

Kedengarannya seperti lelucon lama dari acara "Saturday Night Live" untuk produk Shimmer, dengan judul "faux floor polish" yang dimainkan oleh Gilda Radner. Namun ramuan tersebut nyata. Ia telah disetujui oleh badan regulasi Amerika. Dan ia juga mulai menggantikan bahan kimia beracun yang biasa digunakan di rumah-rumah maupun di kantor-kantor orang Amerika.

Cairan itu merupakan campuran sederhana dari garam dapur dan air keran dimana ion-ionnya dipisahkan menggunakan arus listrik. Para peneliti menyebutnya sebagai electrolyzed water (air yang dielektrolisis) - namanya tidak segampang menyebut Mr. Clean. Namun di Hotel Sheraton Delfina, Santa Monica, beberapa pegawai hotel menyebutnya el liguido milagroso - cairan ajaib.

Nama yang cukup bagus untuk suatu zat yang disebut ilmuwan sebagai cairan yang cukup kuat untuk membunuh spora anthrax tanpa membahayakan manusia maupun lingkungan.

Digunakan sebagai air sanitasi selama puluhan tahun di Rusia dan Jepang, kini perlahan-lahan mulai diterima keberadaannya di Amerika. Sebuah pabrik pemroses daging unggas di New York menggunakan air tersebut untuk membunuh bakteri salmonella pada daging ayam. Pegawai toko bahan makanan di Minnesota menyemprotkan conveyors (ban berjalan) yang lengket pada jalur checkout. Sipir penjara di Michigan mencuci tangannya menggunakan air yang dielektrolisis untuk menghindari cairan pembersih yang berpotensi mematikan dari tangan para narapidana.

Di Santa Monica, salah seorang tukang bersih-bersih di Hotel Sheraton yang pada awalnya skeptis telah membuang cairan pemutih yang dapat merusak tangan serta cairan ammonia dan menggantikannya dengan botol spray yang diisi dengan air yang dielektrolisis untuk membersihkan toilet dan wastafel.

"Pada awalnya saya tidak mempercayainya karena air tersebut tidak memiliki busa atau wewangian apapun," kata pegawai tersebut yang bernama Flor Corona. "Namun saya katakan air tersebut bekerja. Ruangan saya kini menjadi bersih."

Divisi manajemen juga menyukainya. Cairan tersebut harganya kurang dari satu penny per galon. Ia juga mengurangi terjadinya luka-luka yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan kimia. Ia mengurangi ongkos kirim dan sampah karena para staff hotel menyiapkan ramuan tersebut langsung di tempat. Dan ia juga membantu hotel Sheraton Delfina menjaga kebersihan lingkungan secara keseluruhan bagi kenyamanan para tamu hotel.

Staff bagian dapur di hotel baru-baru ini mulai mendisinfektan-kan bahan makanan menggunakan air yang dielektrolisis. Mereka berkata bahwa selada dapat bertahan lebih lama. Mereka berharap dapat menggantikan penggunaan deterjen pada pencuci piring. Pihak manajemen menghitung bahwa modal harga $10,000 untuk pembelian sebuah unit mesin elektrolisis akan terbayar dalam waktu kurang dari setahun.

"Ia aman. Ia dapat menghemat uang. Dan ini merupakan hal yang sudah seharusnya untuk dilakukan," kata Glenn Epstein, asisten eksekutif di hotel Sheraton Delfina. "ia seolah-olah seperti fantasi."

Sebenarnya, ia merupakan suatu hal yang berhubungan dengan ilmu kima. Selama lebih dari dua abad, para ilmuwan telah bermain-main dengan elektrolisis, penggunaan arus elektris untuk menghasilkan reaksi kimia (bukan seperti teknik mencabut bulu yang memiliki nama yang sama dan populer di Beverly Hills). Itulah cara dimana kita mendapatkan metal electroplating dan produksi skala besar dari klorin, yang digunakan sebagai pemutih dan untuk sanitasi.

Hasil dari kejutan listrik terhadap air garam menggunakan arus elektris bervoltase rendah menghasilkan sejumlah agen pembersih yang bertenaga namun tidak mengandung racun. Ion sodium diubah menjadi sodium hidroksida, sebuah cairan bersifat alkali yang membersihkan dan menghilangkan minyak seperti pada deterjen, namun tanpa memiliki busa. Ion-ion klorida berubah menjadi hypochlorous acid, sebuah disinfektan yang dikenal sebagai acid water (air asam).

"Ia 10 kali lebih efektif daripada pemutih dalam membunuh bakteri," kata Yen-Con Hung, seorang professor dibidang food science dari Universitas Georgia Griffin, yang telah meneliti mengenai air yang dielektrolisis selama lebih dari satu dekade. "Dan ia juga aman."

 

ADA KELEMAHANNYA

Air yang dielektrolisis kehilangan kemampuannya cukup cepat, jadi ia tidak bisa disimpan lama-lama. Harga mesin cukup mahal dan lebih ditujukan untuk penggunaan industrial. Prosesnyapun juga perlu untuk dimonitor secara berkala agar dapat bekerja dengan baik.

Demikianlah istilah "air ajaib" menjadi ramai diperbincangkan untuk menyebut air minum yang dielektrolisis. Sejumlah perusahaan menjual mesin ionisasi air untuk penggunaan rumahan dengan harga yang berkisar dari $600 sampai lebih dari $3,000. Air alkali, kata para penjualnya, dapat memberikan manfaat dari segi kesehatan.

Namun Richard Wullaert, seorang konsultan dari Santa Barbara, mengatakan kepada para konsumen untuk berhati-hati.

"Beberapa dari orang-orang ini membuat klaim yang dapat membuat setiap orang terkena masalah," kata Wullaert, yang berasal dari lembaga nonprofit Functional Water Society yang memberikan pendapatnya  mengenai air yang dielektrolisis. "Sudah waktunya untuk mengadakan konferensi yang serius dengan para ilmuwan yang serius untuk memberikan kredibilitas akan hal ini."

 

PERKEMBANGAN TERBESAR TERJADI DI LUAR NEGARA AMERIKA

Orang-orang Rusia menaruh air yang dielektrolisis dibawah sumur minyak untuk membunuh mikroba yang menganggu. Orang-orang Eropa menggunakannya untuk mengobati korban luka bakar. Peralatan pengelektrolisis membantu men-sanitasi air minum di belahan Amerika Latin dan Afrika.

Di Jepang penggunaannya lebih dahsyat. Orang-orang di sana menyemprotkan air tersebut pada sushi untuk membunuh bakteri dan mengisi kolam mereka dengan air itu, sehingga dapat mengeliminasi penggunaan klorin yang berbahaya. Dokter menggunakannya untuk mensterilkan peralatan dan mengobati jamur pada kaki dan penyakit bedsores. Ia merupakan senjata rahasia dari perusahaan Sanyo Electric yaitu mesin pembersih "tanpa sabun."

Saat ini Sanyo bertekad untuk membersihkan taksi-taksi di Jepang dengan sebuah alat pembersih udara berukuran kecil yang muat dimasukkan ke dalam wadah minuman pada mobil. Alat ini menggunakan air yang dielektrolisis untuk melidungi para penumpang dari sebuah produk hasil sampingan yang tidak diingikan terhadap budaya mabuk-mabukan untuk kepentingan bisnis yaitu: muntah.

"Terdapat kekhawatiran mengenai penyebaran virus dan bakteri di dalam taksi, belum lagi... bau yang menyengat," ujar juru bicara Sanyo, Aaron Fowles.

Alat pembersih udara di dalam Taksi milik Sanyo ini belum dijual di Amerika. Para penumpang commuter harus masih harus menahan napas untuk saat ini. Namun Department of Agriculture, the Food and Drug Administration dan the Environmental Protection Agency Amerika telah menyetujui dan menerima keberadaan air yang dielektrolisis untuk berbagai penggunaan.

PuriCore of Malvern, Pennsylvania, dan Oculus Innovative Sciences of Petaluma, California, telah mengembangkan cara pengobatan untuk luka-luka kronis. Perusahaan MIOX Corp. yang berpusat di Albuquerque, New Mexico menjual sistem penjernih air keran. EAU Technologies Inc. of Kennesaw, Georgia, membantu 2 area dalam industri sapi perah yaitu pemberian air alkali untuk membantu sistem pencernaan hewan dan air asam (acid water) untuk membersihkan pupuknya.

Integrated Environmental Technologies Inc. of Little River, South Carolina bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan minyak untuk menjaga agar sumur minyaknya terbebas dari bakteri dan juga bekerja dengan sekolah-sekolah menengah ke atas untuk men-sanitasi kasur gulat yang penuh keringat dan perlengkapan sepakbola yang kotor yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

Electrolyzer Corp. of Woburn, Massachusetts mengincar pasaran dalam bidang hospitality. The Sheraton Delfina membeli salah satu mesinnya demikian juga dengan Hyatt Regency Chicago dan the Trump International Beach Resort dekat Miami.

Patrick Lucci, Wakil Presiden Marketing Perusahaan Electrolyzer, senang menghujani prospek dengan studi ilmiah, kemudian memberikan mereka demo yang membuat orang-orang tersebut terkesan. Ia akan meneguk air yang dielektrolisis terlebih dahulu sebelum mengepel lantai menggunakan air tersebut.

"Coba saja kalau anda berani melakukan hal yang sama menggunakan cairan pembersih lantai," katanya.

Unit mesin yang digunakan di Santa Monica terlihat seperti water heater yang berukuran besar, dengan 2 tangki di masing-masing sisi - satu untuk membuat hypochlorous acid sanitizer, dan satunya lagi untuk membuat sodium hydroxide cleanser.

Rebecca Jimenez, direktur kebersihan, mendengar keluhan dari staff kebersihan ketika hotel membeli mesin elektrolisis tersebut pada musim gugur yang lalu. Para petugas kebersihan meragukan keampuhan cairan yang terlihat seperti biasa-biasa saja dan tanpa bau apa-apa itu akan melakukan tugasnya dengan baik. Beberapa petugas bahkan menuangkan shampoo ke dalam botol cairan pembersih itu agar ada busa-busa yang muncul.

"Jika tidak berbusa, maka tidak mungkin bisa digunakan untuk bersih-bersih," kata Jimenez. "Itulah yang ada dalam pikiran mereka."

Namun sebagian besar staff kebersihan, kata Jimenez, menyukai cairan elektrolisis ini karena tidak berbau dan tidak menyebabkan kulit mengelupas.

Ahli Makanan asal Minnesota, Joellen Feirtag, mengatakan ia pada awalnya juga sama skeptisnya. Jadi ia kemudian memasang sebuah unit elektrolisis di dalam laboratoriumnya dan mulai meneliti tentang teknologi tersebut. Ia menemukan bahwa cairan asam tersebut mampu membunuh bakteri E. coli, salmonella, listeria dan bibit penyakit berbahaya lainnya. Selain itu air tersebut cukup aman untuk meredakan sunburns (kulit terbakar sinar matahari) yang dialami anak-anaknya serta untuk mengobati jerawat.

Joellen Feirtag kini memberikan rekomendasi kepada para pengolah industri makanan untuk mulai mencoba menggunakan air yang dielektrolisis untuk membantu memerangi penyakit yang tengah bergolak dalam industri tersebut. Kebanyakan dari orang-orang tersebut masih ragu-ragu.

"Hal ini kedengarannya terlalu indah untuk menjadi sebuah kenyataan, itulah letak masalah terbesarnya," kata Feirtag yang juga merupakan seorang professor dari University of Minnesota. "Namun ini hanya masalah waktu sebelum teknologi air yang dielektrolisis ini menjadi suatu hal yang umum di masyarakat."

<Penulis: Marla Dickerson, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Dikky Satia>

 

Mesin Ionisasi Air Alkali Kangen Water

mesin kangen water

Jika anda memiliki pertanyaan seputar Kangen Water dan ingin melakukan pembelian mesin Kangen Water yang original, hubungi kami segera pada kontak yang tersedia, kami siap membantu anda! Kangen Water Kendari siap memproses order mesin Kangen Water untuk area Kendari demikian juga untuk kota-kota lain di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dll. Chat kami pada nomor WA yang tersedia sekarang juga.

Salam, Mesin Ionisasi Air, Kangen Water Indonesia - Change Your Water, Change Your Life!