Pengaruh Jika Air Alami Di Alam Berubah Menjadi Bersifat Asam
Pada artikel ini kita akan mempelajari akibat yang ditimbulkan jika air-air yang ada di alam berubah menjadi bersifat asam akibat kelalaian manusia.
Ketahui Dulu Apa Itu pH Asam dan Basa
Air (H2O) megandung ion hidrogen (H+) dan Hidroksil (OH-). Pengertian pH pada air adalah sebuah pengukuran terhadap konsentrasi ion H+ dengan menggunakan skala dari angka 0 sampai 14. Sebuah pH yang bernilai 7 dikatakan "netral" dikarenakan konsentrasi dari ion H+ dan OH- bernilai sama.
Sebuah cairan atau substansi dengan ukuran pH dibawah 7 dikatakan bersifat "asam" atau "acidic" dan mengandung lebih banyak ion H+ dibandingkan ion OH-. Sedangkan cairan yang memiliki ukuran di atas 7 dikatakan bersifat "basa" atau "alkaline" dan mengandung lebih banyak ion OH- dibanding ion H+.
Untuk setiap 1 unit perubahan pH, terdapat kira-kira 10 kali lipat perubahan dalam sifat asam (acidity) atau basa (alkalinity). Contohnya suatu cairan yang memiliki pH 4 bersifat 10 kali lipat lebih asam dibandingkan suatu cairan yang memiliki pH 5. Demikian juga dengan pH 9, nilainya 10 kali lipat lebih basa (alkali) dibandingkan cairan yang memiliki pH 8, dan 100 kali lipat lebih basa dari cairan yang memiliki pH 7.
Air yang besifat netral (alias tidak bersifat asam maupun basa) memiliki pH bernilai 7.
Bahayanya Air Yang Bersifat Asam bagi Makhluk Hidup
Air di alam biasanya memiliki kisaran pH antara 6.5 sampai 8.5. Selain variasi pH yang memang terjadi secara alami, ada juga variasi pH yang diakibatkan karena pengaruh manusia. Produk hasil pembakaran bahan bakar fosil, terutama emisi (gas buang) yang berasal dari kendaraan dan pembangkit listrik tenaga batubara, memiliki kandungan nitrogen oksida dan sulfur dioksida, yang kemudian diubah menjadi asam nitrat dan asam sulfur di atmosfer. Saat asam ini menyatu dengan kelembaban atmosfer, ia akan turun ke bumi dalam bentuk hujan asam atau salju asam. Di beberapa bagian di negara Amerika contohnya, hujan asam membuat danau dan aliran air menjadi bersifat asam, menghasilkan kondisi yang berbahaya bagi makhluk hidup di dalam air. Permasalahan akibat hujan asam akan sedikit berkurang jika terdapat batu gamping / batu kapur (limestone) di aliran air tersebut dikarenakan batu kapur tersebut bersifat basa (alkali) dan dapat menetralisir tingkat keasaman di dalam air.
Kebanyakan tumbuhan atau hewan yang hidup di dalam air biasanya mampu beradaptasi dengan kisaran pH tertentu, namun jika airnya menjadi bersifat terlalu asam (maupun terlalu basa), maka dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka. Fase kehidupan awal pada serangga air dan ikan-ikan kecil sangatlah sensitif pada nilai pH di bawah 5. Bahkan mikroorganisme yang hidup di bawah lapisan sedimen dan organisme pengurai TIDAK DAPAT HIDUP dalam kondisi yang bersifat TERLALU ASAM.
Benda-benda metal yang dalam kondisi normal berikatan dengan zat organik dan sedimen, akan terlepas ke dalam air jika air bersifat terlalu asam. Banyak dari benda-benda metal ini bersifat racun pada ikan dan manusia. Jika kondisi pH di bawah 4.5, maka semua ikan akan mati.
Demikianlah sedikit penjelasan mengenai dampak jika pH air di alam berubah menjadi asam serta pengaruhnya bagi kehidupan, baik pada kehidupan hewan, tumbuhan maupun manusia. Karena itu mari bersama-sama kita jaga lingkungan dan air yang ada di bumi tetap dalam keadaan pH alaminya dengan mengurangi polusi-polusi dan pengerusakan lingkungan serta memanfaatkan teknologi yang lebih ramah lingkungan agar bumi kita tetap lestari. Salam, Kangen Water Indonesia.