Pengaruh Pilihan Diet Bagi Kesehatan Tubuh - Penjelasan Oleh Dr. Hiromi Shinya
"Tidaklah berlebihan bahwa perkembangan teknik kolonoskopi dan polipektomi membuat Dr. Hiromi Shinya menjadi terkenal di seantero dunia. Pengalamannya hingga saat ini yaitu beliau telah melakukan prosedur kolonoskopi pada lebih dari 300,000 pasiennya.
Berikut ini pertanyaan yang sering diajukan oleh Dr. Michael Sivak terhadap para gastroenterologis.
Dr. Michael Sivak: "Dari sedemikian banyaknya prosedur endoskopi yang telah anda jalankan di sepanjang karir anda, bagian mana yang anda pikir paling penting?"
Dr. Hiromi Shinya: "Seperti yang kita ketahui, pembuangan polip pada usus dapat mencegah colorectal cancer (kanker usus dan rektum), dan kolonoskopi polipektomi merupakan sebuah pencapaian "Yang Paling Penting" dikarenakan ia merupakan sebuah proses pencegahan terhadap penyakit. Beritahu saya jika anda memiliki ide, adakah hal lain yang lebih penting selain hal ini dalam bidang endoskopi gastrointestinal?
-Dr. Michael Sivak, Jr., dalam buku "Polypectomi: looking back, "Gastrointestinal Endoscopy 60:977, 2004-
Sebuah Pelajaran Dari Sejarah Medis
Kembali pada tahun 1969, seorang ahli gastroenterologi muda dari Jepang yang bekerja di Beth Israel Hospital di kota New York yang bernama Dr. Hiromi Shinya, mengembangkan suatu peralatan dan teknik yang secara endoskopi dapat membuang polip, sehingga hal ini dapat mencegah dilakukannya pembedahan pada perut pasien yang dulunya umum dilakukan. Hal ini secara sejarah merupakan suatu terobosan besar dalam pencegahan kanker usus.
Dr. Hiromi Shinya dilahirkan pada tahun 1935 dan saat ini telah berumur 75 tahun, dan ia masih menjabat sebagai Kepala dari Operasi Endoskopi di Beth Israel Hospital, dan masih melakukan prosedur kolonoskopi di Amerika dan Jepang.
Kenapa kita harus mengetahui hal ini?
Dr. Hiromi Shinya menulis sebuah buku yang sangat terkenal dan telah terjual sebanyak lebih dari 2 juta kopi di Jepang dimana buku ini berjudul "The Enzyme Factor" (catatan: buku ini juga sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan sudah terbit di Gramedia dengan judul "The Miracle of Enzyme"). Dr. Hiromi Shinya juga mendedikasikan diri terhadap pola makan (diet) yang rendah lemak menyerupai vegan diet, dan hampir sama seperti yang disarankan oleh Dr. Caldwell B. Esselstyn, Jr. dan Dr. T. Colin Campbell (yang juga merupakan penulis buku kesehatan).
Dr. Hiromi Shinya mempublikasikan buku "The Enzyme Factor" di Jepang pada tahun 2005
Dr. T. Colin Campbell mempublikasikan buku "The China Study" pada tahun 2006
Dr. Caldwell B. Esselstyn, Jr. mempublikasikan buku "Prevent and Reverse Heart Disease" pada tahun 2007
Buku karangan Dr. Hiromi Shinya ini bagi orang-orang awam di Jepang. Ketika dibaca pun rasanya sedikit aneh, berulang-ulang, dan ia tidak memiliki referensi ilmiah, tak ada statistik, tak ada grafik maupun bagan. Buku yang ditulis Dr. Hiromi Shinya ini merupakan kompilasi dari obeservasi klinisnya selama puluhan tahun, dengan penjelasan-penjelasan yang sederhana terhadap bagiamana hubungan antara baik buruknya sistem pencernaan dapat berpengaruh pada timbulnya penyakit, serta buku ini juga menjelaskan bagiamana beberapa makanan dan kebiasaan tertentu dapat secara serius merusak sistem pencernaan.
Buku yang dikarang oleh Dr. Hiromi Shinya ini tidak dapat buku dibandingkan dengan buku akademis "The China Study" ataupun buku "Prevent and Reverse Heart Disease" dimana tulisan di kedua buku tersebut penuh dengan detail yang mendalam. Namun buku tulisan Dr. Hiromi Shinya tersebut menguatkan pesan yang terkandung di dalamnya, serta ia menuliskan bukti-bukti tentang bagaimana produk-produk olahan susu, daging, lemak dan minyak dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan menimbulkan penyakit.
Inti yang paling utama menurut Dr. Hiromi Shinya:
"Selama puluhan tahun dalam praktik kedokteran saya, setelah memeriksa sebanyak ratusan ribu pasien dimana saya bertindak sebagai endoskopi gastrointestinal, saya telah mempelajari bahwa ketika gastrointestinal (sistem pencernaan) seseorang itu bersih, maka tubuh orang tersebut akan dengan mudah melawan penyakit, apapun jenisnya."
Entah apakah seseorang memiliki predisposisi genetik (rentan terkena warisan genetis) terhadap penyakit jantung, diabetes, kanker usus, kanker prostat, Crohn's disease, kolitis ulseratif, atau penyakit ginjal, semua hal ini berhubungan dengan diet (pola makan) dan kebiasaan gaya hidup harian anda yang merupakan sebuah tombol yang dapat menghidupkan atau mematikan penyakit-penyakit tersebut.
Pengalaman klinis Dr. Hiromi Shinya dengan pasien kanker usus tingkat awal menguatkan pengalaman buku yang ditulis Dr. Campbell, China Study, yang menuliskan seperti ini: "Nutrisi yang sama yang mencegah penyakit dalam tingkat awal (sebelum diagnosa) juga dapat menghentikan atau membalikkan penyakit dalam tingkat selanjutnya (setelah diagnosa)." dan "Nutrisi yang benar-benar bermanfaat terhadap penyakit kronis seseorang akan mendukung kesembuhan secara menyeluruh."
Kondisi Usus Sehat dan Sakit
Dua tahun setelah Dr. Hiromi Shinya mulai meneliti mengenai lambung dan saluran pencernaan dengan sebuah cakupan khusus ia mulai menanyakan kepada para pasiennya mengenai kebiasaan makan harian mereka. Terdapat perbedaan yang sangat besar terhadap usus yang dilihat oleh Dr. Shinya dimana usus orang-orang yang sehat terlihat bersih, lembut, berwarna pink, dengan mukosa yang transparant, pembuluh darah yang kelihatan, dan memiliki lipatan-lipatan yang seragam. Sedangkan usus orang-orang yang memiliki penyakit terlihat membengkak, penuh dengan bintik-bintik, dengan lapisan lambung yang tipis, memiliki mukosa yang berkeriput, lipatan usus yang tidak seragam, memiliki kantung-kantung seperti cavities yang seringnya terulserasi, berlubang, dipenuhi dengan mukosa, serta biasanya pasien ini mengalami konstipasi alias susah buang air besar. Dr. Hiromi Shinya bertekad untuk mencari tahu adakah hubungannya antara diet (pola makan) seseorang dengan kondisi kesehatan ususnya.
Teori Keajaiban Enzim Menurut Dr. Hiromi Shinya
Enzim adalah katalis protein yang dibuat di dalam sel-sel makhluk hidup dan ia dibutuhkan untuk menjaga kehidupan, membantu dalam hal mengangkut nutrisi, proses pencernaan, ekskresi, sintesa, detoksifikasi, dekomposisi, dan suplai energi. Terdapat lebih dari 5000 jenis enzim yang vital, dimana masing-masing terdiri atas tugas khusus seperti enzim pencernaan amilase yang ditemukan dalam air liur dan bereaksi terhadap karbohidrat.
Beberapa jenis makanan seperti produk olahan susu, daging, dan alkohol membutuhkan jumlah enzim tertentu yang lebih banyak dibandingkan biasanya untuk memecah-mecah bahan makanan dan minuman tersebut yang menyebabkan cepat habisnya suplai enzim yang dibutuhkan untuk proses pencernaan dan absorpsi. Solusi untuk hal ini adalah: Hindari jenis-jenis makanan yang dapat memboroskan penggunaan enzim. Konsumsilah makanan yang ditanam dan biasakan pola makan yang dapat mengisi ulang dan menjaga ketersediaan enzim. Dr. Hiromi Shinya mengakui bahwa hal ini hanyalah sebatas teorinya saja, namun dari teori pribadinya ini ia sendiri telah mempraktekkannya selama lebih dari 40 tahun baik kepada dirinya sendiri maupun kepada para pasiennya dengan hasil yang sangat baik.
Setelah memeriksa lebih dari 300,000 usus dan lambung para pasiennya, Dr. Hiromi Shinya memberikan sebuah pernyataan terhadap kesehatan gastrointestinal (sistem pencernaan):
"Saya teringat atas kesimpulan apa yang saya peroleh setelah menjalani observasi klinis terhadap lebih dari 300,000 prosedur kolonoskopi: Seseorang yang memiliki fungsi sistem pencernaan yang buruk tidak akan pernah menjadi sehat. Ketika sistem pencernaan dan usus seseorang itu kotor, maka orang tersebut akan rentan maupun akan menderita beberapa jenis penyakit tertentu.
Singkat kata, apakah seseorang itu sehat atau tidak semuanya sangat tergantung atas apa yang ia makan dan bagaimana kebiasaan hidup hariannya. Apa yang menentukan tingkat kesehatan seseorang adalah akumulasi hariannya terhadap makanan, air, olahraga, tidur, kerja dan tingkat stress."
-Dr. Hiromi Shinya
Di masa-masa awal dari praktikknya sebagai seorang dokter, Dr. Hiromi Shinya menyuruh para pasiennya untuk mengisi kuisioner mengenai detail makanan yang emreka konsumsi serta kebiasaan pola hidup mereka seperti minum alkohol, merokok, kebiasaan tidur, kebiasaan minum air, penggunaan laksatif (obat pencahar atau pencuci perut untuk mengatasi sembelit), dan kebiasaan buang air besar.
Berdasarkan kuisioner ini dan kondisi usus pasiennya yang ia periksa, Dr. Hiromi Shinya memberi kesimpulan sebagai berikut:
10 Makanan Yang Harus Dihindari Menurut Dr. Hiromi Shinya, Dimana Semuanya Berhubungan Dengan Penyakit Saluran Cerna (GI=gastrointestinal) dan Saluran Usus Yang Buruk
1. Protein hewani yang berlebihan, terutama daging merah
2. Produk-produk berbahan susu seperti susu sapi, keju, yogurt, serta produk-produk olahan susu lainnya
3. Japanese Green Tea, Chinese Tea, English Tea (batasi konsumsinya hanya 1 hingga 2 gelas perhari)
4. Kopi
5. Makanan manis dan gula-gula
6. Nikotin
7. Coklat
8. Lemak dan minyak
9. Garam dapur reguler (lebih baik gunakan garam laut yang masih memiliki kandungan mineral)
10. Alkohol
Resep Dr. Hiromi Shinya Terhadap Kesehatan Yang Baik
1. Makanlah makanan yang 85-90%nya merupakan makanan dari tanaman
- 50% biji-bijian utuh, nasi coklat, pasta gandum utuh, jelai, sereal, roti gandum utuh dan kacang-kacanganan termasuk kacang kedelai, kacang merah, kacang garbanzo, lentils, kacang pinto, pigeon peas, kacang hitam, putih dan pink.
- 30% sayuran hijau dan kunit dan sayuran akar-akaran, termasuk kentang, wortel, ubi dan bit, serta sayur-sayuran yang berasal dari laut
- 5-10% buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Susu kedelai, susu beras, susu almond
2. 10-15% Protein Hewani (tak lebih dari 85-100 gram perharinya):
- Ikan jenis apapun, terutama ikan yang berukuran kecil-kecil dikarenakan ikan yang berukuran besar biasanya mengandung merkuri
- Unggas: ayam, kalkun, bebek (hanya sedikit saja)
- Sapi, domba (sesedikit mungkin atau kalau bisa dihindari)
- Telur
3. Makanan Yang Harus Ditambahkan Dalam Pola Diet Anda:
- Teh herbal
- Rumput laut / tablet kelp
- Bir ragi (sumber yang baik atas vitamin B kompleks dan mineral)
- Sulemen enzim
- Mulitivitamin dan suplemen mineral
- Minyak ikan, terutama DHA
4. Air Yang Baik
- Air sangatlah penting bagi kesehatan anda. Minum "air yang baik" seperti Air Kangen Water yang diciptakan melalui mesin Kangen Water, mengandung mineral kalsium dan magnesium akan menjaga tubuh agar tetap berada alam pH yang optimal
- Orang dewasa harus minum sedikitnya 6-10 gelas air putih perhari
- Minumlah 1-3 gelas air putih ketika bagun pagi
- Minum 2-3 gelas air putih sekitar satu jam sebelum makan apapun
5. Buang Air Besar Secara Teratur
- Mulailah sebuah kebiasaan harian yang baik untuk membuang polutan intestinal (saluran pencernaan) alias BAB (Buang Air Besar) secara teratur
-
Jangan makan obat-obatan laksatif (obat pencahar)
-
Konsumsilah makanan yang memiliki kandungan serat yang tinggi dan jangan dapatkan serat yang berasal dari kapsul atau suplemen
6. Kurangi Ketergantungan Terhadap Obat-Obatan Medis Dengan Jalan Memodifikasi Diet Anda Serta Berolahraga Secara Teratur Sebisa Mungkin
- Obat-obatan medis dapat menganggu kinerja liver (hati) dan ginjal
- Banyak kondisi penyakit kronis seperti arthritis, gout, diabetes dan osteoporosis dapat ditangani dengan diet yang sehat serta rajin berolahraga
7. Mineral Penting Bagi Kesehatan
- Magnesium mengaktifkan ratusan enzim yang berbeda dan dibutuhkan untuk kesehatan yang baik
- Sebuah keseimbangan terhadap sodium dan potassium merupakan prasyarat penting bagi kehidupan. Laksatif, diare, olahraga berlebihan dapat menghabiskan cadangan sodium. Sebuah diet yang kaya akan konsumsi sayuran dapat meningkatkan suplai potassium
- Terlalu banyak kalsium di usia pertengahan dapat berbahaya
- Sejumlah kecil kandungan mineral tertentu bersinergi dengan vitamin, mineral dan enzim yaitu mineral boron, copper, zinc, iron, selenium, chromium, mangan, molybdenum dan iodin
8. Olahraga Secukupnya
- Berolahragalah yang sesuai dengan usia dan kondisi fisik anda karena hal ini dibutuhkan agar anda memiliki kesehatan yang baik, namun perlu diingat juga bahwa olaharaga yang berlebihan akan menimbulkan pelepasan radikal bebas dan dapat membahayakan kesehatan anda
- Beberapa jenis olahraga yang baik contohnya berjalan (sekitar 4 Km), berenang, tenis, bersepeda, golf, angkat beban, yoga, bela diri dan aerobik.
9. Berisitirahat Yang Cukup - Dr. Hiromi Shinya Senang Tidur Siang
- Pergilah tidur di jam yang sama setiap malamnya dan tidurlah selama 6 hingga 8 jam dengan nyenyak
- Jangan makan atau minum 4 hingga 5 jam sebelum waktu tidur. Jika anda lapar atau haus, sejumlah kecil irisan buah boleh dimakan satu jam sebelum tidur, karena ia akan cepat dicerna
- Tidur siang sekitar 30 menit setelah makan siang
10. Teknik Pernapasan dan Meditasi
- Lakukan meditasi
- Biasakan berpikir positif
- Lakukan pernapasan perut yang dalam 4 hingga 5 kali setiap jamnya. Menghembuskan nafas 2x lipat lebih lama dibandingkan menarik nafas. Hal ini sangat penting karena menarik nafas dalam-dalam akan menyingkirkan toksin dan radikal bebas pada tubuh
- Gunakan baju yang longgar agar tidak menganggu pernapasan anda
- Dengarkan tubuh anda dan bersikap baiklah pada diri anda sendiri
11. Sukacita dan Rasa Cinta
- Penuh sukacita dan rasa cinta akan meningkatkan enzim anda, terkadang dalam suatu cara yang ajaib
- Luangkan waktu setiap harinya untuk mempraktikkan rasa syukur
- Tertawa
- Bernyanyi
- Menari
- Hiduplah dengan penuh gairah dan lakukan segala hal baik dalam aktivitas harian, pekerjaan maupun hubungan dengan orang yang anda sayangi dengan sepenuh hati.
Pelurusan Mitos-Mitos Yang Keliru Oleh Dr. Hiromi Shinya
Dr. Hiromi Shinya membagikan banyak sekali informasi dalam buku yang ditulisnya. Ada banyak yang tidak bisa dituliskan dalam sebuah blog karena itu anda sebaiknya membeli dan membaca bukunya sendiri yang berjudul "Miracle of Enzyme - Hiromi Shinya" (tersedia di toko buku Gramedia), berikut ini beberapa contoh mitos yang diluruskan oleh Dr. Hiromi Shinya.
1. Mitos Mengenai Susu Sapi
Istri Dr. Hiromi Shinya mengalami kesulitan dalam menyusui bayi mereka, jadi kedua anak mereka diberikan susu formula yang berasal dari susu sapi. Anak perempuan mereka sering sekali menangis dan pada usia 6 bulan ia mengalami gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Pada usia 3 tahun, anak laki-laki Dr. Hiromi Shinya menderita diare kronis yang berujung pada pendarahan dubur. Di masa-masa ini Dr. Hiromi Shinya telah berhasil mengembangkan teknik kolonoskopi awalan pertamanya, jadi beliau dapat memeriksa kondisi usus anak laki-lakinya tersebut, dan menemukan bahwa anaknya tersebut menderita usus ulseratif yang mengalami peradangan.
Demi mengetahui penyebab gatal-gatal pada tubuh anak perempuannya serta penyakit kolitis pada anak laki-lakinya, Dr. Hiromi Shinya mulai melakukan investigasi. Kedua kondisi ini bukanlah merupakan hal yang umum di Jepang, dikarenakan pada masa itu terdapat sedikit sekali produk olahan susu yang digunakan di Jepang, namun keluarga kecil mereka saat itu tinggal di Amerika. Dr. Hiromi Shinya mencurigai bahwa terjadinya hal ini berhubungan dengan konsumsi susu sapi. Ketika ia menghentikan konsumsi susu sapi pada putrinya, gatal-gatal di kulit putrinya tersebut pun hilang. Dr. Hiromi Shinya menyadari bahwa dikarenakan putrinya tidak dapat mencerna susu, "partikel yang tidak tercerna yang ukurannya cukup kecil untuk lewat saluran cernanya menuju ke darah, diserang oleh sistem imun tubuh putrinya, yang menganggapnya merupakan serangan dari penyusup asing. Hal yang sama juga terjadi dengan putranya. Ketika mereka menghentikan konsumsi susu pada putranya, penyakit kolitis yang dialami anak laki-laki Dr. Hiromi Shinya pun menghilang, sama seperti kondis atopic dermatitis pada putrinya tersebut.
Ketika konsumsi susu di negara Jepang mengalami peningkatan semenjak tahun 1960an, demikian juga kasus penyakit atopik dermatitis juga mengalami peningkatan. Berdasarkan Dr. Hiromi Shinya, produk-produk olahan susu dapat merusak lingkungan saluran pencernaan, meningkatkan jumlah bakteri jahat dan merusak keseimbangan dari flora bakteri usus yag baik, sehingga hal ini mengakibatkan terbukanya pintu menuju penyakit.
2. Mitos Mengenai Yogurt
Meskipun yogurt dipercaya meningkatkan kondisi flora di dalam usus seperti laktobasilus, serta bersifat baik bagi pencernaan dan melegakan konstipasi, Dr. Hiromi Shinya malah berpikir sebaliknya. Beliau berkata, laktobasilus secara alami ada di dalam saluran pencernaan manusia yang sehat, dan laktobasilus yang anda cerna yang berasal dari luar tubuh dalam wujud yogurt hanya akan dihancurkan oleh asam lambung. Meskipun yogurt tampaknya "menyembuhkan" konstipasi, apa yang sebenarnya dialami oleh orang-orang adalah kasus diare ringan, dikarenakan kebanyakan orang dewasa cukup mengalami kekurangan enzim laktase untuk secara penuh memcah laktosa (dan yogurt mengandung banyak sekali laktosa). Yogurt sebenarnya tidaklah "menyembuhkan" konstipasi sama sekali.
Berdasarakan pendapat Dr. Hiromi Shinya, kondisi saluran pencernaan anda akan bertambah buruk jika anda mengkonsumsi yogurt setiap harinya. Ia mengatakan hal tersebut dengan penuh percaya diri berdasarkan hasil obeservasi klinisnya sebagai dokter.
3. Mitos Mengenai Teh Hijau
Kita semua pastinya telah mendengar mengenai manfaat antioksidan yang diperoleh dari teh hijau. Terdapat banyak sekali keuntungan atas konsumsi teh hijau, namun Dr. Hiromi Shinya tidak menyetujui hal ini. Ya, teh hijau memang mengandung antioksidan, namun berdasarkan pengalaman klinisnya, orang-orang yang minum banyak teh hijau juga mengalami masalah pada lambungnya. Inilah penyebab kenapa hal itu terjadi: meskipun teh hijau mengandung polifenol yang dapat menetralisir kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas, teh hijau juga menghasilkan tannin. Ketika tannin bersentuhan dengan air panas atau udara, ia akan berubah menjadi asam tanat yang dapat membekukan protein, dan dapat mengakibatkan efek negatif pada mukosa lambung.
"Faktanya adalah, ketika saya menggunakan prosedur endoskopi untuk memeriksa lambung orang-orang yang secara reguler minum teh (baik green tea, Chinese tea, English black tea atau kopi yang mengandung banyak sekali asam tanat) saya biasanya menemukan bahwa mukosa lambung mereka menjadi tipis dikarenakan perubahan atropik. Sudah diketahui dengan jelas faktanya bahwa perubahan atropik kronis atau gastritis kronik dapat berubah menjadi kanker lambung."
Kesimpulan
Fakta bahwa Dr. Hiromi Shinya merupakan seorang dokter senior yang sudah sangat berpengalaman, penemu teknik bedah kolonoskopi modern, dan telah melakukan pemeriksaan secara klinis pada lebih dari 300,000 usus pasiennya membuat semua tulisan dibukunya sulit untuk diragukan. Dr. Hiromi Shinya telah melihat yang namanya kesehatan maupun penyakit dimana semua ini berhubungan langsung dengan kondisi usus, dan kondisi usus ini dipengaruhi oleh pola makan dan kebiasaan pola hidup kita sehari-hari.
Jika anda ingin tetap hidup dalam kondisi sehat dan jauh dari penyakit, sangatlah disarankan untuk mengikuti semua saran-saran yang telah dituliskan oleh Dr. Hiromi Shinya dalam bukunya yang berjudul "The Miracle of Enzyme" (dapat dicari di toko buku Gramedia). Anda akan mendapatkan pencerahan yang sangat luar biasa setelah membaca buku ini. Salam, Mesin Ionisasi Air, Kangen Water Indonesia.