Konsumsi Air Alkali Semasa Menyusui Bayi
Tubuh seorang ibu telah dirancang secara alami untuk menyediakan nutrisi yang sempurna bagi bayinya yang baru dilahirkan. Air Susu Ibu atau ASI memiliki sifat alkali yang sangat tinggi, penuh gizi, memiliki kandungan peningkat sistem imunitas tubuh bayi, memiliki kesimbangan lemak yang sempurna, mengandung DHA, protein, dan hormon kebahagiaan yang semuanya itu dibutuhkan oleh bayi.
Rajin memberikan ASI pada bayi juga akan meningkatkan ikatan emosional antara sang ibu dan bayi serta turut membantu dalam perkembangan saraf-saraf otak pada bayi.
Penting bagi si ibu untuk menjaga pola makan yang sehat selama masa kehamilan, setelah melahirkan dan ketika menyusui agar baik ibu maupun bayi akan tetap terjaga kesehatannya dengan optimal. Pada masa menyusui pun, jika si ibu terus mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat maka akan sangat menunjang dalam penyediaan ASI (Air Susu Ibu) dalam jumlah yang banyak, menyediakan energi dan keseimbangan hormonal yang tepat.
Konsumsi Air Alkali Selama Masa Menyusui
Selain harus banyak makan-makanan yang sehat dan bergizi, seorang ibu menyusui juga disarankan untuk terus mengkonsumsi air alkali, contohnya air alkali Kangen Water, agar produksi ASI meningkat dan ASI yang diberikan pada bayi pun memiliki kualitas yang tinggi dan sehat.
Berikut ini merupakan sebuah kesaksian mengenai hubungan antara konsumsi air alkali selama masa menyusui dari seorang ibu bernama Chelly dan bayinya yang bernama Zoa...
"Semasa saya bepergian entah kenapa produksi ASI saya menurun. Saya tidak bisa menebak apa hal yang salah yang telah saya lakukan; saya sendiri telah memastikan bahwa saya makan makanan yang bernutrisi, minum vitamin pasca melahirkan dan juga minum banyak air... dan akhirnya hal itu itu terlintas dalam pikiran saya yaitu AIR! Selama 3 tahun terakhir keluarga saya telah rutin minum air alkali di rumah, namun semasa bepergian ke luar kota saya sendiri hanya mengkonsumsi air botolan atau air minum dalam kemasan yang bisa saya beli di toko-toko.
Kami sedang bepergian ke luar kota yang jauh tanpa akses ke mesin air alkali kami selama lebih dari 30 hari. Saya pribadi merasakan dampaknya sangatlah besar. Produksi ASI saya mengalami penurunan meskipun perjalanan ke luar kota tersebut sangatlah rileks dan santai, dan entah kenapa saya sendiri juga merasa cepat lelah. Bayi perempuan saya yang bernama Zoa, mengalami susah buang air besar. Setelah 1 minggu saya sebagai ibu tidak mengkonsumsi air alkali dan kualitas ASI saya sepertinya juga mengalami penurunan, bayi saya, Zoa, pun terlihat kesulitan dalam buang air besar yang biasanya saat di rumah buang air besarnya terjadi secara teratur. Dalam 3 minggu berikutnya bayi saya hanya buang air besar selama satu atau dua kali seminggu. Saya dan suami mulai merasa khawatir. Ketika suami saya kembali ke hotel hal pertama yang selalu ditanyakan olehnya adalah "Apakah Zoa buang air besar hari ini?" dan kalaupun Zoa buang air besar ia akan menangis dengan sangat keras tidak seperti biasanya dikarenakan tinjanya lebih keras dari kondisi normal.
Ketika akhirnya kami kembali ke rumah setelah perjalanan tersebut dan saya bisa mengakses minum air alkali lagi dari mesin air alkali di rumah saya, saya terkagum akan betapa cepatnya masalah-masalah yang terjadi pada saya dan bayi selama masa perjalanan tersebut menghilang. Ketika saya minum air alkali lagi saya merasa lebih baik, ASI saya kembali melimpah dan Zoa pun kembali pada rutinitas buang air hariannya yang teratur hanya dalam beberapa hari setelah saya mengkonsumsi air alkali. Hore! Dikarenakan selama 30 hari saya tidak mengkonsumsi air alkali akibat keluar kota tersebut kini saya mengetahui betapa pentingnya bagi seorang ibu yang menyusui bayi untuk minum air alkali.
Seorang teman saya pun memiliki masalah dalam menyusui bayinya dikarenakan ASI-nya sangat sedikit, terutama ketika ia memompa asinya. Saya menyarankan pada teman saya tersebut untuk turut mencoba minum air alkali dan hasilnya setelah ia juga minum air alkali produksi ASI-nya mengalami peningkatan dan selain itu ia juga mengalami peningkatan energi.
Dari pengalaman ini mengenai hubungan antara air alkali semasa menyusui, saya mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ketika saya minum air alkali yang masih fresh diproduksi dari mesin air alkali di rumah saya, produksi ASI saya berlimpah. Payudara saya lebih penuh dan ketika bayi saya, Zoa, minum ASI saya semalaman hampir tiada henti, saya merasakan betapa cepatnya ASI saya terisi kembali.
2. Dikarenakan air alkali berkali-kali lipat lebih cepat diserap dan lebih banyak menghidrasi tubuh dibandingkan air biasa, minum air alkali dalam jumlah yang normal saja telah membuat saya merasakan peningkatan energi dan kesegaran tubuh yang jauh lebih cepat dibandingkan dari konsumsi air biasa.
3. Tipe air yang saya minum berpengaruh pada tinja bayi saya! Ketika saya tidak minum air alkali dan minum air biasa, tinja bayi saya lebih padat. Bayi saya diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan ASI merupakan satu-satunya sumber nutrisi utama, dan saat ini ketika usianya sudah 1 tahun, bayi saya hanya makan sedikit makanan dan 90% nutrisinya berasal dari ASI. Berdasarkan pengalaman saya tersebut saya melihat bahwa ketika saya minum air alkali, tinja bayi saya saat buang air besar menjadi lebih lunak, namun ketika saya tidak minum air alkali, tinja bayi saya menjadi lebih padat yang membuatnya kesulitan buang air besar dan buang air besarnya pun menjadi tidak teratur.
4. Area lain yang saya perhatikan adalah bahwa air alkali membantu peningkatan energi dan kesehatan kulit saya. Jerawat di wajah saya menjadi bersih, demikian juga dengan penyakit eczema saya, dan bahkan saya lihat garis-garis di bawah mata saya juga berkurang!
Demikian pengalaman saya mengenai konsumsi air alkali selama masa menyusui, saya pribadi merasakan pentingnya untuk terus mengkonsumsi air alkali selama masa ini dimana dengan rutin minum air alkali produksi ASI saya berlimpah, energi saya meningkat alias saya tidak mudah lelah dan yang terpenting bayi saya juga lebih sehat, buang air besarnya teratur dan lancar. Saya percaya peranan air alkali sangatlah besar dalam membantu ibu baik yang sedang hamil maupun di masa menyusui." (Kesaksian dari Ibu Chelly).
Sumber: https://www.onlythebreast.com/breast-milk-tips/rulesf-a-q/ionized-water-is-a-must/