Ilmuwan Besar dari Amerika, Ray Kurzweil Memberikan Pandangan Serta Hasil Penelitiannya Mengenai Air Alkali

ray kurzweil kangen water

Raymond "Ray" Kurzweil (dilahirkan pada tanggal 12 Februari 1948) adalah seorang Ilmuwan, Computer Scientist, Inventor, Penulis Buku dan Futurist. Pada tahun 2002 ia dilantik masuk ke dalam National Inventors Hall of Fame, yang didirikan oleh U.S. Patent Office. Ia meraih penghargaan $500,000 Lemelson-MIT Prize, sebuah penghargaan paling besar di Amerika dalam bidang penemuan dan inovasi. Pada tahun 1999 ia juga menerima National Medal of Technology, yaitu sebuah penghargaan tertinggi di bidang teknologi, yang diberikan langsung oleh President Bill Clinton dalam sebuah upacara di Gedung Putih.

Selain itu Ray Kurzweil juga meraih berbagai penghargaan lain baik di nasional maupun internasional, termasuk Dickson Prize (Carnegie Mellon University's top science prize) pada tahun 1994, Engineer of the Year from Design News, Inventor of the Year dari MIT, dan the Grace Murray Hopper Award dari the Association for Computing Machinery. Ray juga menerima 12 gelar honorary Doctorates (Dokor Kehormatan) dan kehormatan langsung dari tiga presiden Amerika. Ia meraih penghargaan tujuh national dan international film awards. Buku-buku yang dituliskan Ray Kurzweril diantaranya adalah The Age of Intelligent Machines, The Age of Spiritual Machines, dan Fantastic Voyage: Live Long Enough to Live Forever. Empat dari buku tersebut merupakan best seller di Amerika dan The Age of Spiritual Machines telah diterjemahkan ke dalam 9 bahasa dan menduduki peringkat nomor 1 penjualan buku di Amazon pada kategori Science (ilmu pengetahuan).

 

TANYA JAWAB TENTANG AIR ALKALI IONISASI BERSAMA RAY KURZWEIL

Dalam bukunya yang berjudul Fantastic Voyage: Live Long Enough to Live Forever (Perjalanan yang Fantastis: Hidup Cukup Lama sampai Hidup Selamanya), Ray Kurzweil menuliskan hal-ahl mengenai genom, bioteknologi dan nanoteknologi. Kemudian di dalam buku tersebut ia juga membahas mengenai peranan air alkali dan pengaruhnya ke kehidupan dan usia. Terdapat pertanyaan yang diajukan orang mengenai hal tersebut, berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia (diterjemahkan oleh Dikky Satia) yang bersumber dari Website Ray Kurzweil, www.fantastic-voyage.net pada bagian Question and Answer.

ray kurzweil tanya jawab air alkali

 

Tanya : Saya pernah membaca di internet bahwa tidak mungkin menciptakan air alkali dan air asam dari air murni (pure water) dan air yang murni dan layak diminum itu tidak akan bisa dipecah menjadi komponen alkali dan asam. Apakah hal itu benar?

Jawab: Sebagai ilmuwan yang bertanggung jawab, kami pun pada awalnya merasa skeptis ketika pertamakali mendengar mengenai air alkali. Karena itulah hal pertama yang kami lakukan adalah membeli sebuah mesin ionisasi air alkali beserta alat elektronik pengukur pH yang akurat. Sumber air bahan baku yang kami gunakan adalah air keran dari rumah yang memiliki pH 7.1 untuk masuk ke dalam mesin ionisasi air, dan kami temukan bahwa hasil output dari bagian pipa alkali mesin tersebut adalah air yang memiliki pH 9.5 (mengindikasikan bersifat sangat alkali), sedangkan output yang keluar dari pipa asam mesin tersebut adalah air asam dengan pH 4.5 (mengindikasikan bersifat sangat asam).

mesin air alkali kangen water

Kami pun melakukan percobaan ini berulang kali dengan menggunakan air keran di berbagai tempat yang tetap menghasilkan air alkali dengan pH berkisar antara pH 9.5-9.9. Memang benar bahwa air "murni" atau air distilasi (air suling) ataupun air Reverse Osmosis (RO) tidak akan bisa diionisasi. Jika anda mencoba "memecah" air distilasi / air RO, hal itu tidak akan bekerja. Namun demikian, air yang berasal dari keran ataupun dari sumber mata air alami memiliki kandungan mineral terlarut di dalamnya. Kandungan mineral itulah; terutama kalsium, potassium, dan magnesium yang menjadikan air bisa "dipecah" menggunakan arus listrik menjadi air alkali dan "kaya elektron" (yaitu mengandung ion-ion dengan muatan negatif yang dapat mejalin reaksi kimia untuk menyumbangkan elekron pada radikal bebas yang bermuatan positif) dan air asam, yaitu komponen yang "kekurangan elektron." Orang-orang yang memberikan pernyataan bahwa tidak mungkin memecah air keran maupun air yang bersumber dari mata air mendapatkan infomasi yang salah mengenai hal itu.

Terhadap situs internet yang memberikan pernyataan:

"Air yang diionisasi tak lebih merupakan sekedar KEBOHONGAN untuk mendongkrak penjualan, penggunaan istilah tersebut tak ada artinya bagi ahli kimia. Kebanyakan air yang dapat diminum tidak bersifat konduktif (tak dapat menghantarkan arus listrik) untuk dijalankan melalui proses elektrolisis yang signifikan."

 

Pernyataan tersebut di atas dapat dengan mudah dipatahkan hanya dengan menunjukkan hasil menggunakan pH meter serta penggunakan mesin elektrolisis. Sebagian besar air keran dapat menghasilkan air alkali dengan pH yang tinggi seperti yang diperlihatkan pada alat pH meter.

 

Tanya: Dikarenakan anda sangat menganjurkan sekali kepada orang-orang untuk minum air alkali, kalau begitu kenapa tidak dengan cara gampang saja yaitu tinggal menambahkan sodium bicarbonate (baking soda) ke dalam air kemudian meminumnya? selain itu, faktanya, ada air alkali yang dijual di pasaran yang hanya dibuat dengan mencampurkan air dengan bicarbonate. Bukankah hal itu juga bisa dikatakan sebagai air alkali dan harganya pun jauh lebih murah ketimbang membeli mesin ionisasi pembuat air alkali?

Jawab: Sebenarnya ada begitu banyak manfaat dari "air alkali" ketimbang hanya dengan membuat pH nya menjadi alkali. Fitur paling penting dari air yang diproduksi menggunakan mesin ionisasi pembuat air alkali adalah kandungan ORP (Oxidation Reduction Potential)nya. Air yang memiliki negatif ORP yang tinggi memiliki nilai tertentu atas kemampuannya dalam menetralisir radikal bebas oksigen (oxygen free radicals).

Nilai ORP dapat langsung ditest menggunakan alat ORP sensor and meter. Kami pun telah melakukan percobaan ini. Kami temukan bahwa air yang berasal dari keran memiliki kandungan positive ORP senilai +290mV, sedangkan air yang keluar dari mesin ionisasi air memiliki kandungan negative ORP. (Catatan editor: air minum dalam kemasan botolan juga mengandung ORP positif sekitar +200 sampai +350mV). ORP yang bernilai positif akan menambahkan radikal bebas, sedangkan ORP yang bersifat negatif akan menetralisir radikal bebas. Semakin tinggi nilai ORP negatif dalam suatu substansi, maka semakin besar kemungkinannya untuk terlibat dalam suatu reaksi kimia dalam hal menyumbangkan elektron. Elektron-elektron ini akan segera tersedia untuk mengadakan ikatan yang akan menetralisir radikal bebas yang bermuatan positif. Inilah kunci keuntungan dari air yang diproduksi oleh mesin ionisasi air yang tak mungkin ada pada air yang sekedar bersifat alkali dengan jalan mencampurkan bicarbonate atau campuran zat terlarut lainnya yang bertujuan membuat air tersebut bersifat alkali.

Meskipun air yang dicampurkan bicarbonate memang bersifat alkali, namun ia tidak memiliki ORP negatif; malahan ORP-nya adalah positif, yang artinya ia tidak dapat menetralisir radikal bebas oksigen yang berbahaya di dalam tubuh. Air alkali yang diproduksi dengan cara mengalirkan air keran masuk ke dalam mesin elektrolisis akan memiliki tingkat ORP negatif, yang artinya ia memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas oksigen. Kami telah melakukan pengukuran terhadap hal ini melalui pengujian langsung.

 

Tanya: Baiklah saya paham, namun apa sih pentingnya minum air alkali yang memiliki kandungan ORP negatif yang tinggi?

Jawab: Semua reaksi kimia terjadi dengan adanya transfer elektron. Entitas yang bermuatan negatif disebut sebagai reducing agents (agen pereduksi), artinya ia mengandung elektron yang kaya dan mampu untuk menyumbangkan elektron, mereduksi muatan dari suatu entitas dimana ia bereaksi. Demikian sebaliknya, suatu entitas yang miskin elektron disebut sebagai oxidizing agents (agen pengoksidasi), artinya ia cenderung bersifat menarik elektron keluar. Karena itulah substansi di dalam tubuh kita bisa bersifat sebagai agen pereduksi maupun agen pengoksidasi.

Bagaimanapun juga, tidak semua ion yang bermuatan negatif mampu menjalin ikatan dalam suatu reaksi kimia yang spesifik yang dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas oksigen di dalam tubuh. Ion HCO3- (bicarbonate) dalam air alkali bicarbonate (alias air yang cuma ditambahkan bicarbonate seperti baking soda untuk menjadikannya bersifat alkali) tidak memiliki kemampuan sebagai agen pereduksi ini. Sedangkan air dengan OH- (air yang bersifat alkali) yang kaya mineral yang dihasilkan melalui proses elektrolisis pada mesin ionisasi air memiliki potensi sebagai agen pereduksi. Hal inilah yang dimaksud sebagai ORP (Oxidation Reduction Potential) yang bernilai negatif.

radikal bebas

Radikal bebas diantara semua molekul yang bersifat paling merusak di dalam tubuh memiliki sifat yang sangat tidak stabil dan bertindak sebagai agen pengoksidasi serta pencuri elektron. Mereka merupakan penyebab utama kerusakan dan penyakit di dalam tubuh. Radikal bebas oksigen (oxygen free radicals) berkontribusi terhadap bermacam-macam jenis penyakit berbahaya bagi tubuh mulai dari yang mengancam nyawa seperti penyakit jantung, stroke dan kanker, sampai penyakit yang levelnya sedikit di bawah itu seperti sunburns (kulit terbakar), arthritis, katarak, dll. Radikal bebas PASTI akan mendapatkan elektron dari suatu tempat dan akan mencurinya dari molekul manapun yang ditemuinya, termasuk pada jaringan-jaringan yang normal dan sehat.

Kerusakan pada jaringan-jaringan di dalam tubuh merupakan akibat dari radikal bebas yang mencuri elekron dari sel-sel yang sehat. Jika kondisi kerusakan ini tidak diperbaiki, hal ini akan menuntun pada timbulnya penyakit. Sebagai contoh, oksidasi dari partikel kolesterol LDL di dinding arteri yang diakibatkan oleh radikal bebas memicu respons sistem imun yang mengakibatkan atherosclerosis, yaitu sumber utama penyebab penyakit jantung. Ion-ion negatif yang berasal dari air alkali yang dihasilkan dari mesin elektrolisis merupakan sumber yang kaya akan elektron yang dapat mendonasikan elektron-elektron ini pada radikal bebas di dalam tubuh, sehingga dapat menetralisir mereka dan menghentikan mereka untuk merusak jaringan-jaringan tubuh yang sehat. Penjelasan secara spesifik, ion-ion ini memiliki potensi untuk berikatan dengan reaksi kimia yang dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas oksigen.

Vitamin C, vitamin E, ekstrak biji anggur dan alpha lipoic acid, sebagai contohnya, semuanya merupakan donor elektron yang sangat kuat. Untuk pola makan (diet) yang kaya akan sayur-sayuran, kami menyarankan memakan makanan yang bersifat alkali dimana hal ini akan membantu mendonasikan elektron di dalam tubuh. Air yang kaya elektron dan bersifat alkali masuk dalam kategori ini. Ia dapat membantu tubuh anda terhadap kebutuhan akan elektron demi melawan radikal bebas. Satu hal yang juga menarik, kami juga pernah mengetest jus sayuran dengan menggunakan ORP meter dan menemukan bahwa jus sayuran ini juga memiliki kandungan ORP negatif yang tinggi, yang artinya ia juga dapat menetralisir radikal bebas oksigen. Jadi paling tidak kebutuhan penting akan mengkonsumsi sayur-sayuran juga bisa didapatkan dengan minum air alkali yang memiliki ORP negatif yang tinggi yang dihasilkan dari mesin elektrolisis.

Keuntungan lain minum air alkali yaitu ia akan membantu proses penyerapan mineral. Kita tahu bahwa jika tubuh tidak cukup dalam menyerap mineral, ia akan merampas mineral-mineral tersebut dari cadangan mineral di dalam tubuh, terutama kalsium yang ada pada tulang. Selain itu diketahui pula bahwa penyakit kronis merupakan akibat dari kelebihan asam di dalam tubuh (metabolic acidosis). Kita juga tahu bahwa tubuh akan cenderung menjadi bertambah asam dikarena pola makan modern sehari-hari, gaya hidup, dan juga proses penuaan itu sendiri. Dengan minum air alkali yang memiliki kandungan ORP negatif yang tinggi, anda memerangi metabolic acidosis dan meningkatkan proses penyerapan nutrisi.

Darah secara berhati-hati, memiliki buffer yang selalu dijaga agar tetap berada pada kisaran pH 7.35 sampai 7.45. Tubuh menjaga pH darah bersifat stabil dengna menggunakan buffer alkali, terutama bicarbonate, untuk menetralisir cairan asam (seperti minuman bersoda, yang memiliki pH sangat rendah hingga mencapai 2.5) dan produk-produk bersifat asam lainnya maupun hasil dari produk tersebut. Adapaun ketika aliran darah menerima substansi asam ini, maka buffer alkali akan digunakan. Dengan minum air alkali maka akan mengurangi beban yang diakibatkan dari terbatasnya buffer alkali yang dibutuhkan untuk proses detoksifikasi alami pada tubuh.

 

Tanya: Adakah sebuah penelitian yang benar-benar menunjukkan keuntungan mengkonsumsi air alkali?

Jawab: Sejumlah studi dirangkum atas jawaban dari pertanyaan ini. Sebuah studi yang mengatakan seperti yang dijelaskan di bawah ini dengan anggapan bahwa air alkali menyokong microflora anaerobic yang "bersahabat" di dalam saluran usus manusia, dan mengusir organisme aerobic yang "tidak bersahabat." Peneliti tersebut, Vorobjeva NV, (lihat pada contoh-contoh hasil studi ilmiah no.3 di bagian paling bawah) menuliskan: "Banyak penyakit pada saluran pencernaan dikarenakan terjadinya gangguan pada keseimbangan dari mikroorganisme yang berdiam di dalam usus. Pengobatan dari penyakit tersebut melibatkan restorasi dair kuantitas dan/atau keseimbangan dari microflora yang berdiam di dalam saluran usus. Telah diketahui bahwa aerob dan anaerobe berkembang pada tingkat ORP (Oxidation Reduction Potential) yang berbeda. Aerob membutuhkan nilai positif E(h) hingga di atas +400mV. Sedangkan Anaerob tidak dapat berkembang kecuali nilai E(h) adalah negatif dengan kisaran -300 sampai -400mV. Dalam hal ini, disarankan bahwa prasyarat untuk pemulihan dan perawatan dari microflora anaerobic yang dibutuhkan di dalam saluran usus adalah ORP yang memiliki nilai negatif dari lingkungan di dalam usus. Electrolyzed reducing water (air reduksi yang dielektrolisis) dengan nilai E(h) antara 0 sampai -300 mV yang diproduksi dari mesin elektrolisis memiliki properti ini. Minum air jenis ini membawa kebaikan pada pertumbuhan microflora residental di dalam usus. Rangkaian data yang memadai setuju akan hal ini."

Dr. Grossman juga mendapatkan laporan dari banyak pasiennya mengenai keuntungan terhadap peningkatan kesehatan mereka setelah minum air alkali yang kaya akan elektron.

 

Tanya: Bagaimana mungkin air dengan pH 9 atau 10 dapat memberi dampak bagi tubuh sedangkan pH lambung saja 2 bahkan kurang dari itu?

Jawab: Penting untuk diingat bahwa jumlah hydrochloric acid (HCL) yang banyak ada di dalam lambung hanya jika terdapat makanan di dalam sana. Dan karenanya hanya terdapat sedikit asam di dalam lambung ketika lambung dalam keadaan kosong, sehingga hal ini dapat dengan mudah diatasi oleh air alkali yang kaya elektron ketika kita mengkonsumsinya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum, kami menyarankan untuk minum air alkali diantara waktu makan (alias ketika perut dalam keadaan kosong, dan bukan pada saat makan). Air yang dikonsumsi jika perut dalam keadaan kosong akan sangat cepat sekali melewati lambung dan GI tract (Gastrointestinal tract alias Saluran Cerna).

 

Contoh-contoh hasil studi ilmiah mengenai manfaat dari mengkonsumsi air alkali yang kaya akan elektron.

1. PubMed 12846769 : Reduced hemodialysis-induced oxidative stress in end-stage renal disease patients by electrolyzed reduced water. Huang KC, Yang CC, Lee KT, Chien CT. Kidney Int. 2003 Aug;64(2):704-14.)

Isi Penelitian

BACKGROUND:

Increased oxidative stress in end-stage renal disease (ESRD) patients may oxidize macromolecules and consequently lead to cardiovascular events during chronic hemodialysis. Electrolyzed reduced water (ERW) with reactive oxygen species (ROS) scavenging ability may have a potential effect on reduction of hemodialysis-induced oxidative stress in ESRD patients.

METHODS:

We developed a chemiluminescence emission spectrum and high-performance liquid chromatography analysis to assess the effect of ERW replacement on plasma ROS (H2O2 and HOCl) scavenging activity and oxidized lipid or protein production in ESRD patients undergoing hemodialysis. Oxidized markers, dityrosine, methylguanidine, and phosphatidylcholine hydroperoxide, and inflammatory markers, interleukin 6 (IL-6), and C-reactive protein (CRP) were determined.

RESULTS:

Although hemodialysis efficiently removes dityrosine and creatinine, hemodialysis increased oxidative stress, including phosphatidylcholine hydroperoxide, and methylguanidine. Hemodialysis reduced the plasma ROS scavenging activity, as shown by the augmented reference H2O2 and HOCl counts (Rh2o2 and Rhocl, respectively) and decreased antioxidative activity (expressed as total antioxidant status in this study). ERW administration diminished hemodialysis-enhanced Rh2o2 and Rhocl, minimized oxidized and inflammatory markers (CRP and IL-6), and partly restored total antioxidant status during 1-month treatment.

CONCLUSION:

This study demonstrates that hemodialysis with ERW administration may efficiently increase the H2O2- and HOCl-dependent antioxidant defense and reduce H2O2- and HOCl-induced oxidative stress.

 

2. PubMed 9169001 : Electrolyzed-reduced water scavenges active oxygen species and protects DNA from oxidative damage. Shirahata S, Kabayama S, Nakano M, Miura T, Kusumoto K, Gotoh M, Hayashi H, Otsubo K, Morisawa S, Katakura Y. Biochem Biophys Res Commun. 1997 May 8;234(1):269-74.

Isi Penelitian

Abstract

Active oxygen species or free radicals are considered to cause extensive oxidative damage to biological macromolecules, which brings about a variety of diseases as well as aging. The ideal scavenger for active oxygen should be 'active hydrogen'. 'Active hydrogen' can be produced in reduced water near the cathode during electrolysis of water. Reduced water exhibits high pH, low dissolved oxygen (DO), extremely high dissolved molecular hydrogen (DH), and extremely negative redox potential (RP) values. Strongly electrolyzed-reduced water, as well as ascorbic acid, (+)-catechin and tannic acid, completely scavenged O.-2 produced by the hypoxanthine-xanthine oxidase (HX-XOD) system in sodium phosphate buffer (pH 7.0). The superoxide dismutase (SOD)-like activity of reduced water is stable at 4 degrees C for over a month and was not lost even after neutralization, repeated freezing and melting, deflation with sonication, vigorous mixing, boiling, repeated filtration, or closed autoclaving, but was lost by opened autoclaving or by closed autoclaving in the presence of tungsten trioxide which efficiently adsorbs active atomic hydrogen. Water bubbled with hydrogen gas exhibited low DO, extremely high DH and extremely low RP values, as does reduced water, but it has no SOD-like activity. These results suggest that the SOD-like activity of reduced water is not due to the dissolved molecular hydrogen but due to the dissolved atomic hydrogen (active hydrogen). Although SOD accumulated H2O2 when added to the HX-XOD system, reduced water decreased the amount of H2O2 produced by XOD. Reduced water, as well as catalase and ascorbic acid, could directly scavenge H2O2. Reduce water suppresses single-strand breakage of DNA b active oxygen species produced by the Cu(II)-catalyzed oxidation of ascorbic acid in a dose-dependent manner, suggesting that reduced water can scavenge not only O2.- and H2O2, but also 1O2 and .OH.

 

3. PubMed 15617863 : Selective stimulation of the growth of anaerobic microflora in the human intestinal tract by electrolyzed reducing water. Vorobjeva NV. Med Hypotheses. 2005;64(3):543-6.

Isi Penelitian

Abstract

96-99% of the "friendly" or residential microflora of intestinal tract of humans consists of strict anaerobes and only 1-4% of aerobes. Many diseases of the intestine are due to a disturbance in the balance of the microorganisms inhabiting the gut. The treatment of such diseases involves the restoration of the quantity and/or balance of residential microflora in the intestinal tract. It is known that aerobes and anaerobes grow at different oxidation-reduction potentials (ORP). The former require positive E(h) values up to +400 mV. Anaerobes do not grow unless the E(h) value is negative between -300 and -400 mV. In this work, it is suggested that prerequisite for the recovery and maintenance of obligatory anaerobic microflora in the intestinal tract is a negative ORP value of the intestinal milieu. Electrolyzed reducing water with E(h) values between 0 and -300 mV produced in electrolysis devices possesses this property. Drinking such water favours the growth of residential microflora in the gut. A sufficient array of data confirms this idea. However, most researchers explain the mechanism of its action by an antioxidant properties destined to detox the oxidants in the gut and other host tissues. Evidence is presented in favour of the hypothesis that the primary target for electrolyzed reducing water is the residential microflora in the gut.

 

4. Evaluation on ionized calcium as a nutrient. Chen H, Kimura M, Zhu Z, Itokawa Y, The 11th symposium on Trace Nutrients Research, Japan Trace Nutrients Research Society, p131-138, 1994.

Isi Penelitian

Summary: To clarify effect of ionized calcium water for drinking water in rats, 36 Male Wister rats weighing about 50g were randomly divided into 6 groups, and given following diet and drinking water : (1) Ca-sufficient diet, tap-water; (2) Ca-sufficient diet, tap-water;(3) Ca-sufficient diet, calcium lactate added-ionized calcium-water : (4) Ca-deficient diet, calcium lactate added-water ; (5) Ca deficient diet, calcium lactate added-water :(6) Ca-deficient diet, calcium lactate added ionized calcium-water. The diets were given by paired-feeding method 4 weeks and drinking water was ad libitum. The significant change of calcium concentration in the rats were was follows; Ca concentration of plasma, spleen, of plasma, spleen, kidney, testis and tibia in Ca deficient groups (4), (5), (6) were significantly low compared with these in Ca sufficient groups (1),(2),(3) Ca concentration in brain of groups (4),(5),(6) was low compared to these in groups (2), Ca concentration in heart and muscle of group (4) was low compared to Ca deficient groups (1),(2),(3), but these in group (5) drank Ca added-water was recovered and these in group (6) drank ionized-Ca-water was higher than these in any other groups. Ca concentration of liver in groups (4) were significantly lower than that in group (1),(3) and Ca concentration of liver in Ca deficient rats (groups (5),(6)) drank Ca-added-water were high compared to these in group (4). In 24 hours urine discharge of group (2) was high compared with groups (4), (5), (6). These results suggest that ionized Ca in drinking water may be active for intestinal absorption.

 

5. Supplementation with alkaline minerals reduces symptoms of patients with chronic low back pain, Vormann J, Worlitschek M, Goedecke T, Silver B, J Trace Elem. Med. Biol. Vol. 15, pp. 179-183, 2001

Isi Penelitian

Abstract: The cause of low back pain is heterogeneous, it has been hypothesized that a latent chronic acidosis might contribute to these symptoms. It was tested whether a supplementation with alkaline minerals would influence symptoms in patients with low back pain symptoms. In an open prospective study 82 patients with chronic low back pain received daily 30 g of a lactose based alkaline multimineral supplement (Basica) over a period of 4 weeks in addition to their usual medication. Pain symptoms were quantified with the “Arhus low back pain rating scale” (ARS). Mean ARS dropped highly significant by 49% from 41 to 21 points after 4 weeks supplementation. In 76 out of 82 patients a reduction in ARS was achieved by the supplementation. Total blood buffering capacity was significantly increased from 77.69 ± 6.79 to 80.16 ± 5.24 mmol/L (mean ± SEM, n=82, p < 0.001) and also blood pH rose from 7.456 ± 0.007 to 7.470 ± 0.007 (mean ± SEM, n=75, p < 0.05). Only intracellular magnesium increased by 11% while other intracellular minerals were not significantly changed in sublingual tissue as measured with the EXA-test. Plasma concentrations of potassium, calcium, iron, copper, and zinc were within the normal range and not significantly influenced by the supplementation. Plasma magnesium was slightly reduced after the supplementation (-3%, p < 0.05). The results show that a disturbed acid-base balance may contribute to the symptoms of low back pain. The simple and safe addition of an alkaline multimineral preparate was able to reduce the pain symptoms in these patients with chronic low back pain.

 

Klik tombol LIKE/SHARE jika anda menyukai artikel ini.